Adanya pupuk yang mengakibatkan tingginya harga pupuk akhir-akhir ini, menyebabkan beberapa petani merugi. Bukannya ingin mendapatkan harga yang murah justru merugikan mereka karena tanaman yang ada justru rusak.

Hal ini terjadi sebagai akibat dari pupuk palsu diambil dari berbagai jenis unsur tidak beraturan, antara lain tanah liat dan genteng. Sedangkan dalam proses pembuatan pupuk asli, terdapat berbagai komponen yang telah melalui berbagai penelitian untuk nantinya disesuaikan dengan kebutuhan jenis tanaman yang akan ditanam.

“Perbedaan pupuk asli dan palsu tidak jauh berbeda jika dilihat dari kemasan luarnya. Namun, jika Anda perhatikan lebih dekat, ada perbedaan yang signifikan. Misalnya ada permainan menulis tentang kandungan pupuk. Misalnya pupuk SP 36 yang ditempa dengan titik-titik yang sangat kecil menjadi SP 3.6. Hal ini tentu saja membuat kandungan pupuk menjadi tidak menentu, bisa diambil dari ubin atau pecahan tanah liat. Cara yang benar untuk melakukannya sebenarnya membutuhkan tes laboratorium. Namun karena sulitnya akses bagi petani dan masyarakat pada umumnya, cara cepat yang bisa dilakukan adalah dengan melihat bentuk kemasan dan juga komponen desain pada kemasan,” ujar Jefri Limeisa Putra, Vice President Marketing. Mitra Usaha Pupuk Kaltim Corporation./2022).

Jefri merinci beberapa hal yang bisa diperhatikan petani sebelum membeli pupuk, antara lain:

Lihat kemasan luarnya

Dari komponen kemasan dan desain depan, petani bisa membedakan apakah pupuk tersebut palsu atau tidak. Pada kompos asli, karung bagian dalam akan lebih kuat dari yang palsu. Selain itu, warna sablon juga cenderung lebih pekat.

Beberapa detail lain yang perlu diperhatikan pada kemasan antara lain nama produsen, kandungan, kode SNI dan NPP, serta lokasi produksi. Petani juga bisa membuka laman https://pestisida.id/pupuk_app/pendaftaran_anorganik.php untuk membuat
memeriksa produk PLTN di tas belakang di situs web.

Baca Juga :  Bikin Platform AlloFresh, Chairul Tanjung dan Bukalapak Rogoh Kocek Rp 1 Triliun

Evaluasi keaslian pupuk berdasarkan tekstur, bau dan rasa

Cara lain untuk menilai apakah suatu pupuk itu asli atau tidak adalah dengan mengidentifikasinya secara langsung, apakah itu dari tekstur, bau, atau rasa.

Sebagai salah satu produk unggulan dan idola petani, Jefri mengidentifikasi NPK Pelangi mana yang palsu dan asli dalam bentuk butiran warna-warni yang menjadi ciri pupuk tersebut.

Seperti namanya, NPK memiliki 3 unsur utama, antara lain Nitrogen (N), Fosfat (P), dan Kalium (K). Untuk unsur N, bau urea asli cukup menyengat. Saat dirinci, warna eksterior dan interiornya sama. Kemudian untuk elemen P2o5-Dap, Dap asli bisa dijilat dan rasanya pahit. Berbeda dengan pupuk palsu yang tidak berasa asam. Jika pecah, bagian dalam dan luarnya juga berwarna sama.

Terakhir, untuk unsur KCl, pupuk yang asli berwarna merah, sedangkan yang palsu berwarna kuning. Dengan tekstur yang tidak mudah hancur, diremas juga tidak menimbulkan rasa sakit.

Sebagai bagian dari industri pertanian, PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) terus melakukan pembinaan, baik kepada petani, dealer maupun dinas pertanian setempat mengenai jenis pupuk dan keaslian pupuk tersebut.

Dari segi kualitas, PKT juga sudah diuji SNI platinum di setiap tahapannya.

“Kualitas dan kuantitas produksi pupuk tetap menjadi fokus PKT. Untuk itu, kami terus melakukan pengujian baik pada saat produksi maupun hingga pupuk masuk ke dalam kantong (pick test) untuk memastikan produk tersebut layak pakai”, jelas Jefri.

Jefri juga terus menghimbau kepada petani untuk membeli pupuk langsung dari kios-kios resmi yang telah ditandai spanduk atau dealer terpercaya.

“Jika petani menemukan pupuk palsu yang beredar, petani dapat menghubungi customer service Pupuk Indonesia di nomor kontak bebas pulsa 08001008001 atau WA 08119918001.” Dia menyimpulkan.

Baca Juga :  Kini BCA Mobile Sudah Bisa Digunakan Setelah Sebelumnya Bermasalah

 

Share.