
Hari Trisuci Waisak memperingati tiga peristiwa penting, yaitu kelahiran Pangeran Siddharta, Pangeran Siddharta mencapai pencerahan agung dan menjadi Buddha, dan Buddha parinibbana (almarhum) Gautama. Dalam perayaannya, ada tradisi pelepasan lampion Waisak yang biasanya digelar di Candi Borobudur.

Pelepasan lampion merupakan puncak dari upacara Waisak di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Wisatawan bisa mengikuti dan mengabadikan momen tersebut dengan melepaskan ribuan lampion ke udara. Momen ini menjadi pengalaman yang sangat menarik bagi para wisatawan, selalu ingat untuk mengabadikan momen ini dengan mengambil foto lampion atau berfoto di tengah pelepasan lampion.
Lentera terbang dikenal sebagai lentera Puja. Lampion Puja ini diterbangkan dan dilepas pada malam penutupan Trisuci Waisak tahun ini. Tradisi ini sudah sering dilakukan. Pelepasan lampion bertujuan untuk menghilangkan hal-hal negatif dari manusia.
Untuk ini, setiap lampion menulis dengan doa dan harapan untuk menjalani kehidupan yang lebih baik. Pelepasan lampion ini dilakukan dengan harapan agar umat Buddha senantiasa memperoleh kesehatan, berkah dan pikiran yang tulus.
Sementara itu, api di lentera melambangkan semangat mencari bimbingan diri untuk menjalani kehidupan yang murni.